Rabu, 28 Oktober 2015

(6/48) Nabi Keluar ke Thaaif | Sejarah Nabi Muhammad




Saat surat perjanjian itu berhasil dirobek, saat itulah Khadijah meninggal dunia, demikian juga Abu Thalib. Jarak kematian keduanya hanya 3 hari. Semakin beratlah musibah yang diterima Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dari kaumnya yang jahil, dan merekapun mulai berani menyiksa beliau.


Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam akhirnya keluar ke Thaaif, untuk mencari perlindungan di kota tersebut dan supaya mereka menolong beliau dari (kejahatan) kaumnya. (Ahmad IV: 335), serta mencegah perlakuan buruk mereka terhadap beliau. Beliau mengajak mereka ke jalan Allah ‘Azza wa Jalla.

Namun sayang, mereka tidak menyambut dakwah beliau dan tidak memenuhi sedikitpun permintaan beliau. Bahkan mereka menyiksa beliau sedemikian rupa. Bahkan kaumnya sendiri belum pernah mendapatkan perlakuan yang lebih buruk daripada yang beliau dapatkan. 

Akhirnya beliau pulang kembali ke Mekkah dengan perlindungan dari Al Muth’im bin Adiy bin Naufal bin Abdu Manaf. Beliau masih tetap menyerukan dakwah menuju agama Allah. Masuklah Thufail bin Amru AdDausy ke dalam agama Islam. Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam mendo’akannya agar Allah memberikan tanda kekuasaanNya kepada Thufail. Allah menciptakan cahaya di wajahnya. Ia berkata: “Wahai Rasulullah! Saya khawatir kalau mereka menyatakan bahwa (tanda) ini adalah ‘kehinaan’ bagiku!” Akhirnya cahaya itu pindah ke ujung cemetinya. Sehingga dia dikenal sebagai Dzun Nuur (pemilik cahaya).

Thufail mengajak kaumnya menuju jalan Allah, dan sebagian di antara mereka pun masuk Islam. Ia sempat tinggal di negerinya. Saat Allah menakdirkan kemenangan bagi Rasulullah pada peperangan Khaibar, ia datang menemui beliau dengan membawa 80 keluarga.


bersambung in sya Allah .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar