Jumat, 18 Desember 2015

(40/48) Kabar Dari Kitab-kitab Samawi Terdahulu Tentang Rasulullah | Sejarah Nabi Muhammad


Dalam kitab-kitab suci terdahulu tercantum kabar gembira tentang kedatangan beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah, bahwa hal itu memang tercantum dalam Taurat dan Injil, dan sebagimana juga diberitakan oleh Nabi ‘Isa dalam firman Allah :


..dan memberi kabar gembira dengan (adanya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (AshShaff: 6)

Diriwayatkan oleh Bukhari (2125), dari Abdullah bin Amru bahwa ia pernah mendapatkan gambaran tentang Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam disebutkan dalam Taurat. Lalu Abdullah menyebutkannya.

Dalam taurat yang ada pada saat sekarang ini yang diakui kebenarannya oleh kaum Yahudi di buku pertamanya terdapat ungkapan bahwa Allah Ta’ala menampakkan dirinya kepada Ibrahim dan berfirman yang artinya: “Bangkitlah dan berjalanlah di muka bumi ini secara melintang dan membujur untuk kepentingan anakmu demi kehormatannya.”

Sudah dimaklumi bahwa tidak ada yang berhasil memiliki bumi bagian barat dan timur kecuali Bani Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana tercantum dalam hadits shahih bahwa beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Sesungguhnya Allah telah melipat bumi untuk diriku sehingga aku dapat melihat bagian timur dan baratnya. Kekuasaan umatku akan mencapai seluruh bagian bumi yang dilipat untuk diriku tersebut.

Dalam Taurat juga disebutkan bahwa Allah berfirman kepada Ibrahim: “Adapun Ishaq, akan mendapatkan keturunan dari dirimu. Sementara Ismail telah kuberikan berkah, kuperbanyak keturunannya dan kuberikan keagungan. Anak keturunannya kujadikan seperti bintang-bintang di langit…” Sampai kepada firman-Nya: “….lalu kami muliakan dirinya dengan kemunculan Maadz, Maadz.” Yakni Muhammad. Diriwayatkan juga bahwa nama beliau: Ahmad.” Disebutkan: “Lalu kujadikan ia orang yang mulia dan sangat mulia. Disebutkan juga: sangat dan sangat mulia.”

Dalam riwayat itu disebutkan: “Sesungguhnya Allah menjanjikan kepada Ibrahim bahwa anaknya Ismail akan menjadi orang yang memiliki kekuasaan. Seluruh Umat akan berada di bawah kekuasaannya, dan ia akan tinggal di setiap negeri saudaranya.”

Ahli kitab dan yang lainnya sudah mengetahui bahwa Ismail belum pernah masuk ke negeri Syam, dan tidak pernah singgah di tempat-tempat saudaranya. Semua itu hanya milik keturunannya, yakni Nabi Muhammad. Penaklukan kedua negeri tersebut (Syam dan Negeri-negeri saudara Ismail) adalah pada masa kekhalifahan Abu Bakar AshShiddiq dan Umar Al Faruq. Semoga Allah meridhai keduanya.

Pada jilid keempat dari Taurat yang ada di tangan mereka disebutkan yang artinya: “Seorang nabi yang akan kami lahirkan dan kerabat saudara mereka, sepertimu hai Musa, kami jadikan firman kami pada lisannya.”

Jelas sudah mereka ketahui dan sudah diketahui oleh setiap orang bahwa Allah ‘Azza wa Jalla tidak pernah mengutus seorangpun dari keturunan Ismail sebagi nabi, kecuali Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bahkan di antara para nabi Bani Israil, tidak ada yang menyerupai Musa, kecuali Isa. Sementara kaum Yahudi tidak mengakui kenabian Isa. Dan Isa juga bukan berasal dari anak saudara mereka. Karena nasabnya bersambung dengan mereka dari pihak ibunya. -‘Alaihimussalaam-. Maka pasti bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad.

Di antara contoh lain adalah di bagian penutup Taurat pada akhir jilid kelima, yang artinya: “Allah datang dari Sina dan memancarkan cahayanya dari arah Saair, lalu membumbung tinggi dari gunung Faaraan.”

Artinya, bahwa syariat dan cahaya Allah datang dari bukit Sina dimana Allah mengajak Musa berbicara. Lalu ajaran itu memancar dari arah Saair, yakni gunung di masa Isa dilahirkan dan diutus.

Lalu melambung dari gunung Faaraan, yaitu Mekkah. Dengan dalil, bahwa Allah memerintahkan Ibrahim untuk membawa pergi Ismail ke gunung Faaraan.

Sebagian ulama sejarah berdalil bahwa riwayat ini sah dengan sumpah Allah atas nama tiga tempat tersebut, sehingga dari level rendah, meningkat menjadi tinggi. Allah berfirman:

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekkah) ini yang aman…” (AtTin: 1-3)

Dalam Taurat disebutkan tempat-tempat itu sesuai dengan tempat sesungguhnya satu persatu, sesuai dengan cahaya yang muncul pada masing-masing tempat.

Sementara dalam Al Qur’an, Allah bersumpah atas nama ketiga tempat tersebut. Allah menyebutkan tempat kelahiran Isa, Musa, lalu Muhammad, (dari wilayah terendah hingga yang paling tinggi)-Semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada mereka semua-. Karena kebiasaan orang Arab apabila bersumpah menyebut yang rendah terlebih dahulu baru yang lebih tinggi.

Demikian juga Zabur Nabi Dawud dan berbagai berita kenabian yang ada sekarang ini di tangan Ahli Kitab ternyata mengandung banyak kabar gembira akan kedatangan Nabi Muhammad sebagaimana diceritakan oleh mereka yang sudah masuk Islam dahulu dan sekarang.

Di dalam Injil sendiri juga disebutkan Prokolat yang digambarkan sifat-sifatnya seperti Nabi Muhammad, sama persis.


Adapun ucapan Asy’aya dan Armaya, sangatlah jelas bagi orang yang membacanya. Segala puji bagi Allah, segala karunia dan hujjah yang jelas hanya dari-Nya.

Oleh : Ibnu Katsir
bersambung in sya Allah .....


Sumber : Pustaka AtTibyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar