Sabtu, 19 Desember 2015

(41/48) Putra-Putri Beliau | Sejarah Nabi Muhammad


Sebelumnya telah disebutkan paman-paman dan bibi beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam saat menyebutkan nasab-nasab beliau yang suci.


Adapun putra-putri Beliau seluruhnya, berasal dari Khadijah binti Khuwailid, kecuali Ibrahim dari Mariah Al Qibthiyyah. Mereka adalah sebagai berikut:

Al Qasim. Dari nama inilah kebanyakan beliau diberi kunyah. Karena ia adalah anak beliau yang paling sulung. Kemudian Zainab, Ruqayyah, baru Ummu Kultsum, dan Fathimah.

Setelah menjadi Nabi, beliau dikaruniai Abdullah. Disebut juga AthThayyib AthThahir, karena dilahirkan dalam Islam. Ada riwayat menyebutkan namanya Thahir, tapi bukan Thayyib. Pendapat itu dibenarkan oleh sebagian ulama.

Baru kemudian Ibrahim dari Mariah. Ia dilahirkan di Madinah tahun kedelapan. Ibrahim wafat saat berumur 1 tahun 10 bulan. Oleh sebab itu Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Akan ada wanita yang menyusuinya di Jannah.” (Bukhari: 1382, Muslim: 2316)

makam Ibrahim, putra Rasulullah di Baqi

Semua anak beliau meninggal dunia sebelum beliau meninggal, kecuali Fathimah RA yang meninggal dunia beberapa saat sesudah beliau. Ada yang menyebutkan 6 bulan setelah beliau wafat, menurut riwayat yang masyhur (Bukhari: 3093, Muslim: 1759). Ada juga yang menyebutkan 8 bulan setelah beliau wafat, ada juga 70 hari, 75 hari, ada juga 3 bulan, 100 hari setelah beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat dan ada juga yang menyebutkan selain itu.

Yang menyalatkan Fathimah adalah Ali. Ada juga menyebutkan Abu Bakar, namun riwayat ini aneh.

Ada riwayat dalam sebuah hadits bahwa Fathimah sudah mandi sesaat sebelum meninggal dunia. Bahkan ia berpesan agar setelah meninggal dunia tidak usah dimandikan lagi. Riwayat ini juga aneh sekali (Ahmad VI: 461, 462)


Diriwayatkan juga bahwa Ali, Abbas, dan Asma binti Umais istri Abu Bakar AshShiddiq serta Salma Ummu Raafi’-yakni bidan yang membantu kelahiran Fathimah- adalah orang-orang yang memandikan Fathimah. Dan inilah riwayat yang shahih.

Oleh : Ibnu Katsir
bersambung in sya Allah .....


Sumber : Pustaka AtTibyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar