Kamis, 29 Oktober 2015

(8/48) Pertemuan Dengan Kaum Anshar | Sejarah Nabi Muhammad



Diantara para penolong yang Allah berikan adalah orang-orang dari suku Al Aus dan Al Khazraj. Mereka pernah mendengar dari lawan mereka yakni kaum Yahudi di Madinah bahwa ada Nabi yang akan diutus di zaman ini. Bahkan kaum Yahudi mengancam mereka, bila Nabi itu datang, mereka akan menyerang kaum Al Anshaar. Mereka menegaskan: “Kami akan memerangi kalian bersamanya, seperti memerangi kaum Aad dan Iram.” Sementara orang-orang Al Anshaar justru sering berhaji ke Baitullah, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Arab. Adapun orang Yahudi, justru tidak melakukannya.

Saat kaum Al Anshaar melihat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajak manusia menuju agama Allah Ta’ala, dan mereka melihat banyak tanda kejujuran pada diri beliau, mereka menegaskan: “Demi Allah, inilah orang yang pernah dijadikan ancaman terhadap kita oleh orang-orang Yahudi, jangan sampai mereka mendahului kita.”


Hadits Suwaid bin Ash Shamid

Suwaid bin Ash Shamid adalah saudara Bani Amru bin Auf, berasal dari suku Al Aus. Ia datang ke Mekkah, lalu ia diajak masuk Islam oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Namun ia tidak menolak dan tidak juga menerimanya. Ia kembali ke kota Madinah dan terbunuh dalam salah satu peperangan antara kaum Al Anshaar. Suwaid ini adalah anak dari bibi Abdul Muthallib.


Keislaman Iyyas bin Muadz dan Kisah Abul Haisar

Kemudian datanglah Abul Haisar ke kota Mekkah, namanya adalah Anas bin Raafi’, bersama rombongan kaumnya dari kalangan Bani Abdul Asyhal, untuk mengambil sumpah. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajak mereka masuk Islam. Iyyas bin Muadz-yang kala itu masih muda sekali-berkata: “Hai kaumku! Demi Allah, lelaki ini lebih baik dari orang yang akan kita datangi.” Serta merta Abul Haisar memukulnya dan berhasil membunuhnya. Ia terdiam, dan pengambilan sumpah yang menjadi rencana mereka akhirnya gagal. Mereka pun kembali ke Madinah. Ada yang meriwayatkan bahwa Iyyas bin Muadz telah meninggal dunia sebagai muslim.


bersambung in sya Allah .....

Oleh : Ibnu Katsir
Sumber: Pustaka AtTibyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar